Outdoor

Pagi hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 aku bangun pagi-pagi supaya tidak telat, lalu sarapan, dan ke sekolah. Sekolahku MAN Yogyakarta 1 mengadakan PPL Out door ke Kota Semarang kita berangkat dari Yogyakarta pukul 06.00. aku berada di bus 5. Sampai Taman Jamu Indonesia pukul 09.00 dan sebagian ada juga di PT. sidomuncul. Awal sampai di Taman Jamu Indonesia kita semua siswa dan guru diajak ke sebuah ruangan audio visual yang memberi banyak informasi tentang Taman Jamu Indonesia, disana ditayangkan sebuah film yang maknanya sejarah dan berbagai manfaat Taman Jamu Indonesia dan berbagai macam tanaman obat. Setelah selesai dari ruangan audio visual kita dikelompokkan menjadi berbagai kelompok dan mengikuti pembimbingnya masing-masing, seorang pembimbing tersebut adalah karyawan dari Taman Jamu Indonesia itu sendiri. Pembimbing memberi informasi tentang tanaman obat serta manfaatnya yang sedang Ia tunjukan dan siswa pun mencatatnya dan disana tanamannya dapat dicicipi, contohnya daun mint, dan ada rasa yang seperti permen karet.
   Setelah beberapa jam di Taman Jamu Indonesia kita lanjut ke tempat PPL selanjutnya yaitu PT. Coca-Cola Amatil, awalnya kita sholat dhuhur berjama’ah terlebih dahulu di masjid yang terletak di daerah PT. Coca-Cola Amati sambil menunggu teman-teman yang lain sholat, kita duduk-duduk di gazebo dekat pos satpam. Sehabis semuanya sholat, setiap anak berjalan dua-dua dan memasuki sebuah ruang audio visual, disana juga diberi informasi tentang sejarah adanya coca-cola maupun perusahaan coca-cola tersebut dan terdapat berbagai kuis yang bisa menjawab mendapatkan minuman dari pabrik tersebut secara gratis. Siswa dan guru-guru mendapatkan coca-cola gratis sambil melihat tayangan sejarah. Setelah itu kita mengunjungi ke dalam pabrik coca cola agar bisa mengetahui proses pembuatan minuman botol. Di dalam pabrik terdapat beberapa karyawan dan yang menjalankan proses tersebut memakai mesin yang sudah diatur otomatis, sedangkan karyawannya hanya memperhatikan setiap botol yang cacat dan tidak pantas untuk di konsumsi.

   Beberapa jam kemudian kembali ke bus lagi dan akan melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Semarang, tetapi setelah menunggu dengan waktu yang lumayan lama ada kerusakan pada bis 2, akhirnya mereka yang berada di bis tersebut menumpang di bis lain. Setelah itu perjalanan ke Masjid Agung Semarang dimulai. Jarak dari PT. Coca-Cola Amatil agak jauh harus melewati jalan tol, disepanjang jalan cuacanya hujan dan ada siswa yang tertidur pulas namun ada juga yang mendengarkan musik atau melihat acara yang ada di tv dalam bus. Sesampainya di Masjid Agung Semarang cuaca masih hujan tetapi sudah tidak deras dan hari sudah malam. Lalu siswa menuju ke suatu ruangan disana kita juga melihat sejarah dan fasilitas yang terdapat di Masjid Agung Semarang. Setelah itu ganti pakaian dan ambil air wudhu, kita sholat maghrib dan isya’. Lalu kembali ke bis untuk makan malam dan dilanjutkan ke Menara Masjid Agung semarang. Dari atas menara kita bisa melihat pemandangan Kota Semarang disana ada teropong namun sewaktu itu kita tidak membawa uang koin maka tidak bisa memakai teropong tersebut. Hari telah malam pemandangan yang terlihat hanyalah lampu-lampu dari setiap rumah dan gedung-gedung yang ada walaupun yang nampak hanya lampu-lampu tapi suasananya tetap indah. Yang tidak akan ketinggalan di setiap tempat yang dikunjungi adalah foto-foto bersama teman-teman. Sepertinya hal itu lebih sering dilakukan banyak anak-anak jika dibanding dengan mencatat asal mula tempat yang dikunjungi. Waktu sudah menunjukkan kurang lebih pukul 10 malam kita kembali ke bus untuk pulang ke Jogja dan di perjalanan sudah terlelap tidur namun ada juga yang tidak tidur. Sesampainya disekolah kurang lebih pukul 12 malam. Suasana jalanan saat pulang ke rumah sudah sepi, pada saat itu perjalanan pulang ditemani Rari sampai rumah, dan sekalian mengantar Ricky karena rumahku sama rumah Ricky dekat. Sesampainnya di rumah langsung membuat mie sehabis itu tidur. Perjalanan telah selesai dan banyak pengetahuan dan kenangan yang didapat pada saat itu walaupun melelahkan.

Fara Fauzia Hanum